5 months ago, Posted by: metisum02

Buntut Adanya Pandemi, Dompet Digital Naik Daun

Seluruh suatu yang terjalin senantiasa terdapat sisi positif/ hikmah dibaliknya, begitu pula dengan terdapatnya pandemi Covid- 19, terdapat hal- hal positif yang mengiringinya antara lain merupakan meningkatnya pengguna dompet digital ataupun e- wallet sepanjang pandemi. Managing Director Neurosensum Indonesia, Mahesh Argawal berkata kalau pandemi Covid- 19 jadi aspek faktor kenaikan pemakaian dompet digital berhubungan dengan belanja daring di e- commerce. Sehingga warga jadi akrab dengan sebutan e- wallet ataupun digital. Dompet digital memperkenalkan warga tata cara pembayaran non tunai ataupun non- tunai yang instan, nyaman serta menguntungkan.

Dompet digital merupakan aplikasi elektronik yang bisa digunakan buat membayar transaksi online. Pengguna cuma memakai smartphone, tanpa duit tunai serta dompet digital. Aplikasi dompet digital tidak cuma menawarkan kemudahan namun pula keamanan buat melindungi data- data pengguna. Dompet digital di Indonesia semacam OVO, Go- pay, Shopeepay, Dana serta LinkAja. Bagi Mahesh, dicoba survei Ipsos di Asia Tenggara per September 2020 mendapatkan hasil sebanyak 44 persen pengguna baru penduduk Indonesia memakai e- wallet pada dini tahun 2020. Perihal menarik yang butuh dicatat merupakan kala belanja online, lebih banyak warga yang memakai e- wallet bila dibanding dengan rekening bank. Tidak hanya belanja online, e- wallet pula bisa digunakan buat belanja offline.

Bersumber pada hasil survei tersebut pula ditemui dompet digital mana saja yang memahami pangsa pasar ialah ShopeePay. Shopeepay sukses mendapatkan posisi awal selaku merk dompet digital sangat unggul di Indonesia serta sangat kerap digunakan dengan sebanyak 34 persen. Setelah itu OVO sebesar 28 persen, GoPay sebesar 17 persen. Berikutnya Dana 14 persen serta LinkAja 7 persen. Dari aspek pangsa pasar nilai transaksi, survei Ipsos menciptakan ShopeePay selaku merk digital yang mencatatkan pangsa pasar nilai transaksi terbanyak, ialah 32 persen dari total nilai transaksi dompet digital di Indonesia. Setelah itu disusul OVO dengan 25 persen dari total, GoPay 21 persen dari total, Dana 14 persen dari total, serta LinkAja sebesar 8 persen.

www.unair.ac.id


Post Views: 195


Leave a comment

Comments

Copyrights © 2017 All rights reserved