Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga (Unair) mempunyai 3 guru besar baru dari 2 guru besar dari departemen kimia dan 1 guru besar dari departemen biologi. Dua guru besar dari departemen kimia yaitu Prof. Dr. Miratul Khasanah, M.Si. dan Prof. Mochamad Zakki Fahmi, M.Si., Ph.D. yang masing-masing merupakan guru besar bidang ilmu sensor elektrometrik dan bidang ilmu kimia nano. Serta satu guru besar dari departemen biologi yaitu Prof. Dr. Ni’matuzahroh, Dra. yang merupakan guru besar ilmu mikrobiologi lingkungan.
Prof. Dr. Miratul Khasanah, M.Si. merupakan guru besar departemen kimia aktif ke-10 yang mempunyai 47 artikel dengan total sitasi scopus sebanyak 291 sitasi dengan h-index 8. Dalam pidato pengukuhan beliau menyampaikan orasi dengan topik “Sensor Elektrometri dan Aplikasinya di Bidang Kesehatan”. Dalam topik tersebut beliau menjelaskan bahwa pengembangan perangkat diagnosis dini suatu penyakit merupakan kebutuhan mendesak, metode elektrometri untuk mendeteksi senyawa penting dalam tubuh yang menunjukkan kinerja unggul dan stabil.
Selanjutnya, Prof. Mochamad Zakki Fahmi, M.Si., Ph.D. merupakan guru besar departemen kimia aktif ke-11 yang mempunyai 73 artikel dengan total sitasi scopus sebanyak 845 sitasi dengan h-index 18. Dalam pidato pengukuhan beliau menyampaikan orasi dengan topik “Pemanfaatan Nanomaterial Berbasis Karbon sebagai Agen Terapi dan Diagnostik bagi Kemandirian Bangsa”. Dalam topik tersebut beliau menjelaskan bahwa Nanoteknologi berbahan dasar material karbon sangat mungkin dikembangkan lebih lanjut pada beberapa aspek baik kerjasama dari lain pihak.
Guru besar terakhir yaitu Prof. Dr. Ni’matuzahroh, Dra. merupakan guru besar departemen biologi aktif ke-9 yang mempunyai 39 artikel dengan total sitasi scopus sebanyak 177 sitasi dengan h-index 6. Dalam pidato pengukuhan beliau menyampaikan orasi dengan topik “Prospek dan Produksi Biosurfaktan Bakteri Hidrokarbonoklastik sebagai Upaya Perlindungan Lingkungan Hidup”. Dalam topik tersebut beliau menjelaskan bahwa bakteri pendegradasi hidrokarbon yang dikenal dengan bakteri hidrokarbonoklastik yang berhasil diisolasi dari lokasi tercemar minyak di Indonesia.
source
https://unair.ac.id